Hari Perhitungan

KEAGUNGAN TUHAN

Mimpiku Rahsia Laduni

Perjalan Mimpih Ibunda White Pigeon

Tiada Siapa Melihat Allah?

Bagikan Post Ini :

Aku memberanikan diri menulis tinta ini. Kini sudah akhir waktu…dunia semakin tua…izinkan ibu mu menulis khabaran.

Syahdu ketika mendengar alunan puja pujian takbir hari raya aidil adha. Terima kasih wahai Nabi Muhammad kerana jasamu, manusia menyembah Allah yang Ghaib. Mereka tiada melihat Allah namun percaya akan mu dan agama yang kau pimpin. Mereka berpuasa, rukuk dan sujud kerana Allah. Umat Muhammad adalah umat terbaik diantara umat manusia.
Biar manusia mengikuti rasul-rasul, agama itu tempat mencari perlindungan. Mereka menjulang nama Mu tinggi, mereka tawaf mengelilingi sambil mengingati Mu wahai Sang Pencipta Alam Semesta.

Kau ingin disanjungi manusia namun Kau sudah tahu jika manusia tiada akan bisa menanggung keagungan Mu. Melihat Mu saja bisa terbakar diri.

Penemuan saintifik sejarah tanah IsraEL merujuk semua kepada kewujudan Mu, bahwa manusia bani IsraEL sudah menyembah Allah yang SATU sejak 500 tahun sebelum masehi.
Engkau YHWH, Engkau El, Engkau Ehyeh, Engkau Elohim, Engkau juga HuHi.
Apakah tidak sama dengan Allah, Ilahi, Huwa, Hu?
Bunyi sama walau beda ejaan.

Huruf Aliff (ﺍ) atau Aleph(Ibrani) pabila disebut tanpa harakat bisa menjadi A atau El.

Jangan kamu cari perbedaan dalam beragama tapi carilah persamaan!
Bani IsraEL telah di ajar tatacara menyembah Allah sejak zaman kuno. Ada apa dengan Bani IsraEL sehingga nama-nama malaikat juga memiliki nama akhiran yang sama; JibraEL, MikaEL, UriEL dll.

Apakah ini satu kebetulan?
Apakah TANAH asal keRAJAan bermula disini wahai Allah?

Tidak kah kamu melihat Allah mengikat kesinambungan antara IsraEL dan Mekah, agama terawal, nabi Ibrahim (agama Abrahami sebelum Buddha) kepada agama terakhir, nabi Muhammad.
Inilah Jalan Hamba (abdi) menuju kepada Allah.

Lihat pakaian ihram mengerjakan Haji (pilgrimage). Itu buktinya!
Kembali kepada alam, fitrah dan kosong. Itulah Jalan Sang Abdi!

Tidakkah pula kamu melihat kesinambungan dari ajaran Nabi Musa kepada Nabi Isa di IsraEL?
Itulah Jalan Raja-Raja menuju kepada Allah. Itulah Jalan Sang Sakti!
Setiap Syariat Allah sempurnakan Ilmu dengan Ruhani.

Kenapa pandai menjaga hati mu di depan Kaabah?
Tidakkah kau mahu jadikan hati mu sebagai kaabah? KESUCIAN harus di jagai setiap masa tidak kira TEMPAT.

Apa terjadi jika Syariat mu tidak dilembutkan dengan kesucian ruhani?
Kamu menjadi orang yang kaku, keras dan tegas dalam beragama. Sifat keras itu menjadi hijab penutup. Pendusta agama itu pabila hilang sifat kasih sayang dan kemanusiaan (humanity). Kamu akan hilang penglihatan untuk melihat kebesaran Allah
.

Kerana ruhani mu tiada terjaga, kufur dan syirik itu senipis rambut mu.

Rasul-rasul tidak jemu mengajar manusia mensucikan diri supaya mereka dapat mendekatkan kepada Sang Tuhan dengan tatacara paling sempurna. Agama bukan untuk di beda-beda tapi di ikat dalam satu ikatan.

Kenapa manusia dari dulu hingga kini tidak ada yang bisa melihat Allah hatta Nabi Musa, Nabi Isa dan Nabi Muhammad?
Tapi Allah izinkan Nabi Adam melihat dan mendengar Mu di Syurga?
Kenapa manusia dibumi tiada bisa melihat dan mendengar Mu?

Engkau mencipta kerusi-kerusi di singgahsana-Mu di langit untuk mereka yang sampai kepada Mu. Sedangkan Kau telah tahu tentang mereka sebelum adanya mereka.
TerTULIS telah ada sebelum MASA?
Namun MASA itu kini telah sampai ke penghujungnya untuk manusia. Mereka masih belum menjumpai Mu.

Siapa yang terTULIS itu telah melihat Mu wahai Allah?
Jika Dia bukan rasul-rasul Mu, siapakah Dia?
Itukah Sang Awal?

Sang Awal yang mengelilingi bumi telah meninggalkan jejak-Nya disana sini?
Sang Raja Agung itu sudah menawan bumi sebelum Jin dan Adam menyaksi?
Kenapa Dia di lupai?
Is the untold story has been forgotten?

Allah cipta Adam di syurga, manusia mengetahuinya dari kitab, Bapa manusia.
Bagaimana cerita Sang Awal tiada yang menulis?

Adam mendengar kalam Mu di syurga. Setelah Jiwa murni tertumpah dosa, Adam kehilangan pacaindera untuk melihat dan mendengar kalam Allah dibumi.
Hilangnya pacaindera melihat Tuhan dan berbicara dengan-Nya kerana perasaan TAKUT (fear) berada dalam jiwa manusia.

Manusia yang jiwanya kufur dan zalim akan kehilangan pertalian komunikasi dengan Allah bila takut menguasai.

Manusia yang memiliki jiwa suci adalah ruh-ruh suci yang terpelihara. Kamu tidak mahu seorang Ruh Suci bersumpah, kerana sumpahnya bisa membinasakan bumi.

Nabi Isa tiada memiliki Dosa lantaran itu Dia bisa berfirman dengan Allah tanpa hijab, di bumi bukan di langit.
Setelah Isa diangkat ke langit, siapakah nama-Nya?

Kerusi-kerusi Allah cipta untuk kerajaan-Nya diberi kepada mereka-mereka yang sampai kepada-Nya.

Allah adalah Dia dan Dia memiliki nama-nama agung dilangit dan dibumi. Nama-nama yang kerusinya sudah di tandai dengan sosok-sosok pemimpin. Itulah kerajaan Allah.

Umat akhir zaman, dalam bersolat pun mereka mudah tergelincir dengan kufur dan zalim. Iman mereka setipis kulit bawang.

Nabi-nabi mereka beza-bezakan. Nabi dan Allah mereka ganding bersebelahan. Mereka agungkan Nabi dari Mu Allah. Saat menghakimi manusia, mereka mengguna nama Nabi, bukan nama Allah. Mereka lupa jika HAKIM yang sebenar itu adalah Allah.
Jika amalan mereka diukur neraca mizan cuma ada berat serban, jilbab dan puasa mereka sahaja.

Manusia itu sama dulu dan kini!

Mereka tidak akan bisa mengenal Mu dan mempercayai mu wahai Allah walau MASA mereka semakin ke penghujung.

Mereka fikir Allah jauh di Arasy!
Mereka memandang Allah hanya selapis sedangkan diri manusia ada berlapis-lapis.
Masakan cuma sebegitu tegak garis ilmu mereka dalam mengenal Allah? Satu titik terkeluar, mereka akan tolak semua kemungkinan tentang Mu Wahai Tuhan.

Setiap hari mereka membaca surah An-Nas namun Raja Manusia saja mereka belum bisa menembusi sudah mau mencapai Allah di A’rasy? Bukankah Raja Manusia itu adalah Dia dan Dia adalah Allah?

Diri manusia dihijab berlapis-lapis. Kamu tidak akan melihat Allah jika rumah mu memiliki kegelapan.
Tidak penatkah kamu mengkaji sifat Allah tetapi tidak mengkaji sifat diri mu?

Bukankah Allah itu Ghaib, TIADA akal fikir manusia bisa menembusi Kecerdikan-Nya? Itu saja sudah bermaksud Allah bisa jadi apa pun yang Dia mahu!
Ilmu Nya bisa menjadi kan Dia apa pun baik di bumi atau di langit. Tiada had MASA. Dulu dan Kini Allah itu Satu.
Dia bisa memiliki nama-nama Agung, nama-nama Sakti, kerana Dia bisa menakluki apa pun dan siapa pun.

Jika dilangit Sang Dia menakluki, dibumi Sang Dia mentajali (manisfestasi). Apa pun Allah bisa jadi dan pangkat apa pun Allah bisa pakai dalam keagungan-Nya. Lalu nama Dia akan menjadi nama lain dibumi sesuai dengan keagungan pangkat-Nya dilangit.

Allah itu berlapis-lapis jika kamu ingin memandang Dia!
TerTULIS itu adalah hal Ghaib, lakunan Dia adalah Tajali apa terTULIS.

Apakah kamu mengerti kalam ku?
Apakah Allah semudah nama-Nya yang kamu sebut? Cuma selapis Hijab kau buka untuk melihat keagungan Allah?
Bukankah Buku ku ini tentang Keagungan Tuhan? Apakah keagungan Tuhan tidak boleh disebut-sebut?

Kenapa setelah nabi Musa melihat Allah baginda kemudiannya memiliki cahaya di mata dan wajah yang bersinar terang?
Bukankah sekarang jika kamu melihat nabi Musa (dalam jaga atau mimpi) Dia memiliki cahaya wajah yang sama seperti ketika bertemu Allah?
Apakah yang telah berlaku di atas Gunung Tursina? Siapa mentajali Siapa?

Pabila kamu bercerita tentang kisah Musa, kamu tiada faham pun tentang Dia. Jangan bandingkan Musa dengan Muhammad dan siapa lebih tinggi. Kamu hanya akan menaikkan murka Allah keatas mu.
Kerana Sang Dia lebih tahu tentang Musa dari mu. Diam itu lebih baik dari berkata hal yang kamu tidak lalui.

Raja-Raja ini menakluki sebahagian benih manusia di bumi. Mereka menakluki mu dan turunan mu. Ilmu dan agama hanya sebahagian dari keagungan Allah. Sebahagian lagi adalah rahsia ruh-ruh dan asal usul turunan mereka di bumi.
Dari Allah kamu datang kepada Allah Kamu kembali!
Allah bisa menghidupkan kaum baru seperti mu dengan versi lebih baik, kamu tiada akan ketahui.

Ilmu dan agama untuk mu tahu tatacara berhadapan Sang Raja, adab mu berbicara, dan menjaga kesucian jiwa dan diri mu.
Mereka membaca kamu dari hati mu. Disitu tablet rekod mu tersimpan. Usah menipu dengan pakaian alim atau korban (ternakan) yang kau persembahkan untuk Tuhan. Mereka tiada akan termakan dengan kebaikan mu.
Yang beruntung akan sampai kepada Sang Raja, ruh-ruh suci itu akan ditanda di wajah mereka. Mereka adalah pejuang-pejuang Sang Pencari Allah!

Ya Rabb aku mengikuti Ruhul Qudus. Bimbing ku kepada Mu. Terangkan bilik-bilik dalam rumah ku agar hilang rasa takut ku. Tiada bilik yang gelap. Aku tahu jika lampu bilik ku malap, channel komunikasi WIFI akan terputus-putus. Ampuni ku Allah, bersihkan jiwa ku.

Manusia mencintai Mu wahai Allah namun didalam hati, mereka juga telah meletakkan rasul sama tinggi dengan Mu.
Mereka mendua-kan Mu!

Cuba lihat kaligraphy Allah-Muhammad di rumah-rumah mereka!
Mereka gandingkan nama Mu sebelah nama Nabi. Ini bukan Idolatri zaman kuno yang menggunakan patung, ini Idolatri akhir zaman, menggunakan HATI.

Lailahailallah Muhammadur Rasulullah. Bukankah itu nama Mu terukir di pintu Syurga Firdaus?
Apakah mereka melihat Nabi Muhammad itu satu entiti yang berbeda dari Allah?
Tapi nama-Mu SATU tiada terpisahkan.

Apakah mereka kenal Rasul seperti Rasul mengenal Allah?

Dulu, Allah ingin dikenali namun Malaikat yang manusia sanjungi. Janganlah pula Rasul kau sanjungi terlebih agung dari Sang Agung!
Allah itu tiada boleh di dua-kan.

Dulu cuma ada satu UMAT. Allah mengutus para nabi menyampaikan agama dan kebenaran. Lalu turunlah kitab-kitab Allah bersama mereka. Namun yang berselisih sehingga akhir zaman itu adalah mereka yang di beri kitab. Kerana kedengkian diantara mereka! Jika ada yang datang meluruskan, mereka berasa seperti di-HINA.

Apakah salah kitab atau salah mereka sehingga Allah ingin meluruskan mereka?

Kitab Allah lengkap sempurna, yang tidak sempurna itu adalah KAMU!
Bagaimana ingin sempurna jika kamu tiada mengenal rasul seperti rasul mengenal Allah?
Masa mu tinggal sedikit wahai manusia. Umur mu paling lama 60 tahun asbab covid mempercepatkan kematian mu.

Agama bukan tujuan mu hidup di bumi.
Rasul tiada mencari agama, mereka mencari Allah.
Carilah Allah dan kerajaan-Nya, ia ada dalam diri sanubari mu. Sanubari mu memikul beratnya cerita yang TerTULIS.

Bukan agama mengatur hidup mu. Sang Raja Agung Sakti mengenali mu lebih dari diri mu sendiri. Dia tahu asal usul mu. Dia-lah Sang Awal itu, memiliki keagungan Ilmu melipat Masa.

Kamu ingin mengenali Sang Ahad bukan?
Namanya banyak, dan Dia SATU.
Dia Raja manusia, Tuhan manusia dan Dia adalah Ahad.
Kenapa kamu pisahkan dua surah itu dalam Al Quran? Itu adalah Dua jalan kepada Satu Sumber. Bukan Dua jalan berbeda!

Apakah kamu bisa fahami tulisan ku?

Agama itu adalah Ilmu, darinya kamu dituntut untuk mencari tempat perlindungan kepada Allah, untuk kamu membebaskan diri dari nafs (spirit-spirit) yang akan menarik mu ke bumi agar kamu tidak dapat melihat sanubari diri mu sendiri.

Kenapa kamu meminta perlindungan dari Sang Raja Manusia dan berserah segala harapan kepada Sang Huwa (Dia)?

Dia dekat dan Dia mengatur hidupmu. Pabila Dia dekat, nama-Nya yang kamu sebut memiliki kesaktian dan keagungan untuk dibumi, bukan Dia bernama Allah tapi Dia adalah Allah.
Itulah maksud dua surah tersebut, mengajar tentang Raja-Raja dan Allah yang Satu.

Sang Raja Manusia di langit, Sang Hakim di hari pembalasan. Dia menyaksi semua agama di dunia, Dia Maha Mengetahui, meng-HAKIMI apa yang nenek moyang mu sembah dulu dan dimana keihklasan mu dalam menyembah Allah.

Kamu tiada dapat bersembunyi dari detak jantung mu yang di hitung-Nya.
Itu lah ISIM al fatihah, doa yang kamu baca dalam solat, meminta Jalan yang Lurus.

Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang adalah Sang Penyelamat mu! Tanpa Nama ini, Sang Hakim di Hari Pembalasan tidak akan berbelas kasih terhadap mu.
Tanpa Nama itu jua, Sang Isa tidak bisa menyelamat mu dari Kegelapan. Dengan Nama itu, langit dan bumi tercipta. Dengan Nama itu, semua agama mendapat perlindungan-Nya.

Dia tiada BERNAMA Allah tapi Dia adalah Allah.

Cari lah Nama-Nama itu dalam kalbu, pasti kamu akan temui-Nya, bumi dan langit menjadi seiring seirama. Pertemuan dengan Tuhan mu tiada ragu-ragu, kecuali mereka yang hatinya tiada kepercayaan.

Maaf jika aku tiada pandai berbicara tentang Allah. Kerana tulisan ku adalah kata-kata hati sanubari ku.

Subscribe For Latest Posts